Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2013

POWER STEERING

Beban yang diterima kendaraan berupa beban muatan maupun bobot kendaraan sepenuhnya langsung diterima roda depan maupun belakang. Padahal arah kemudi perlu diatur sesuai dengan keadaan jalan. Pengaturan kemudi secara manual terasa sangat berat, sehingga diperlukan suatu sistem kemudi daya ( power steering) yang memungkinkan tenaga kemudi menjadi ringan. Power steering terdiri atas komponen vane pump, pressure feed hose, return tube, steering gear box, dan pipa pendingin minyak. Prinsip Kerja Tekanan yang dihasilkan pompa akibat putaran batang kemudi akan mendorong piston pada silinder tenaga. Dengan menutupnya katup maka tekanan yang terjadi semakin besar. Dengan adanya dorongan pada piston maka akan menggerakkan output shaft > Steering lingkage > roda-roda.

PROPELLER SHAFT

Salah satu mekanisme sistem pemindah daya, yang memungkinkan besarnya putaran dari engine ke sistem penggerak roda bisa disalurkan dengan menggunakan propeller shaft. Pemindahan tenaga putaran ini disalurkan dari transmissi ke diferential. Ujung depan propeller berhubungan dengan transmisi yang terpasang dengan kuat pada body kendaraan. Ujung lain dihubungkan dengan rumah-rumah diferential pada rakitan as belakang. Bila kendaraan berjalan di jalan yang tidak datar rakitan as belakang bergerak naik turun seperti pantulan pegas, sehingga poros propeller harus sanggup merubah sudut yang terjadi. Perubahan ini dapat terjadi oleh sambungan universal yang dipasang pada tiap ujung poros propeller, karena gerakan as pada pegas-pegas terus menerus berubah jarak antara transmisi dan as belakang. Untuk mengurangi perubahan jarak maka dipasang sambungan luncur.

SISTEM KEMUDI MANUAL

Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengendalikan arah gerak kendaraan, sesuai dengam keinginan pengemudi. Pengendalian arah gerak ini dilakukan oleh pengemudi, dengan jalan memutarkan atau merubah roda kemudi sesuai dengan arah yang dikehendakinya. Pada dasarnya perancangan sistem kemudi dilakukan untul memungkinkan pengemudi dapat mengendalikan arah kendaraan dengan tepat dan tenaga seminimal mungkin. Pada kendaraan bermotor roda empat, ada dua macam sistem kemudi menurut cara kerjanya, yaitu sistem kemudi manual dan sistem kemudi daya. Pada sistem kemudi manual, untuk menggerakkan roda kemudi menggunakan tenaga kemudi saja. Karena itu untuk menggerakkan sistem kemudi manual, diperlukan tenaga yang besar, apabila pada saat kendaraan diparkir. Meskipun demikian, tenaga untuk memutarkan roda kemudi dibantu dengan gaya elastisitas ban dan komponen-komponen penyesuaian sistem roda depan.

SUSPENSI SEPEDA MOTOR

Suspensi merupakan alat penghubung antara roda dengan rangka kendaraan, yang dapat memberikan ayunan pada kendaraan, sehingga dapat membawa kenyamanan kepada pemakainya. Fungsi Sistem Suspensi Pada Sepeda Motor • Sistem suspensi sebagai penghubung antara roda terhadap frame. • Menyerap bantingan dan goncangan yang keras. Bagian dari sistem suspensi yang berperan menyerap bantingan dan goncangan adalah pegasnya. • Mengurangi ayunan pegas. Peredam kejutan atau penyerap bantingan pada sistem suspensi adalah untuk menyerap atau melemahkan gerak mengayum dari pegas sehingga pengendalian terasa stabil.

SISTEM TRANSMISSI MANUAL

Pada saat kendaraan mulai berjalan diperlukan tenaga yang besar, setelah kendaraan berjalan maka bukan tenaga lagi yang diperlukan melainkan kecepatan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan transmisi yang terdiri atas berbagai tingkat perbandingan gigi (gear ratio). Transmissi umumnya ditempatkan di antara kopling dan propeller shaft. Transmisi memungkinkan kendaraan menghasilkan momen yang besar (daya putar tinggi) untuk gerakan pertama, mempercepat gerakan dan meluncur pada tanjakan. Dengan jalan perpindahan gigi momen puntir terhadap poros propeller akan berubah-ubah. Juga bila momen puntir yang tinggi tidak diperlukan (di jalan yang datar), transmisi dapat mengurangi putaran mesin dengan perpindahan gigi-gigi untuk menghemat pemakaian bensin dan mengurangi kebisingan suara. Karena mesin tidak dapat merubah arah putaran maka kendaraan dapat dibuat bergerak mundur dengan penggantian gigi-gigi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fungsi transmisi adalah se

DIFERENSIAL

Pada saat kendaraan sedang membelok maka roda belakang sebagai penggerak mempunyai putaran yang berbeda antara roda kiri dan kanan. Jika putaran roda sama tentunya akan terjadi poros roda belakang akan patah dan jalan kendaraan tidak baik disebabkan salah satu ban akan terseret karena mempunyai sudut putar yang berbeda. Dengan adanya differential maka kendaraan akan tetap stabil pada saat membelok atau pada kondisi jalan bagaimanapun. Fungsi differential secara khusus adalah: 1. Membedakan putaran antara roda kiri dan roda kanan terutama pada saat membelok. 2. Mengurangi putaran poros propellee sebanyak yang diperlukan oleh poros roda. Pengurangan diperoleh dari gigi ring yang jumlah gigi-giginya lebih banyak dari jumlah gigi pemutar. Pengurangan ini untuk membesar momen putar. 3. Dengan perkaitan gigi pemutar dan gigi ring akan merubah arah tenaga putar poros propeller ke poros roda menjadi 90°.

SARINGAN BAHAN BAKAR DAN SEDIMENTER

Proses penyaringan bahan bakar pada motor diesel sangat teliti sekali hsl ini disebabkan dimungkinkan bahan yang akan diinjeksikan menyumbat nozzle. Untuk itu pada motor diesel dipakai penyaringan ganda yaitu saringan pertama saringan kasar sedangkan saringan kedua disebut saringan lembut. Saringan kasar menyaring bahan bakar dari pompa penyalur yang masuk ke injektor. Pada motor diesel biasanya dipasang water sedimenter yang berfungsi memisahkan air dengan bahan bakar dengan prinsip "perbedaan berat jenis." Water sedimenter menampung air dan pada saat tertentu air harus dibuang dengan adanya relay peringatan. Jika volume air di atas 2000 cc water level defecting switch berhubungan dengan massa. Sehingga arus mengalir dari baterai -> lampu filter -> massa. Indikator yang bisa dilihat lampu filter menyala yang menunjukkan kondisi air perlu diperiksa dan dikuras.

RUANG BAKAR MOTOR DIESEL

Ruang bakar motor diesel dirancang untuk mendapatkan suatu proses pembakaran sempurna dan mendapatkan campuran bahan bakar + udara yang homogen. Jika dibanding dengan motor bensin ruang bakar motor diesel sangat rumit, hal ini disebabkan pada motor diesel hanya udara saja yang dikompresikan sedangkam bahan bakar diinjeksikan pada akhir kompresi. Hal ini menyebabkan periode pencampuran + bahan bakar mungkin memerlukan waktu. Bentuk ruang bakar pada motor diesel terbagi menjadi dua bagian, yaitu: 1. Ruang bakar langsung Pada ruang bakar ini bahan bakar langsung diinjeksikan ke dalam ruang pembakaran oleh nozzle. Bentuk ruang bakar yang sederhana dan mudah dihidupkan dalam keadaan dingin. Kelemahan ruang bakar jenis ini adalah tekanan penyemprotan harus tinggi dan kemungkinan terjadi adanya penyumbatan nozzle akibat kualitas bahan bakar yang kurang baik. 2. Ruang bahan bakar tidak langsung a. Ruang bakar kamar muka Pada ruang bakar ini terbagi dua bagian yaitu ruan